Memulai Terapi Insulin Premix

Author Image
Meducine.id
05 Mei 2020
Dibaca 3827x

Saat ini di pasar tersedia beberapa jenis insulin: Insulin kerja sangat cepat, cepat, menengah, panjang dan campuran. Dalam tulisan ini insulin kerja sangat cepat dan cepat kami golongkan sebagai insulin Prandial. Sedangkan insulin kerja menengah dan panjang kami golongkan sebagai insulin Basal. Sisanya, insulin campuran adalah campuran fixed insulin Basal dan Prandial yang kami sebut insulin Premix.

Memilih jenis insulin sangat ditentukan oleh nilai dari GDP, GD2JPP dan HbA1c. Idealnya insulin basal dan insulin Prandial diberikan untuk mengikuti mekanisme fisiologis tubuh anda (Insulin Prandial setiap sebelum makan, Insulin Basal sebelum tidur). Namun, metode tersebut mengharuskan anda untuk menyuntik insulin 4x sehari!!!

Dalam kondisi seperti itu, mungkin anda dapat mempertimbangkan menggunakan insulin premix. Insulin premix memiliki keunggulan, sudah merupakan campuran fixed antara insulin basal dan insulin Prandial. Penggunaan insulin premixed akan mengurangi jumlah suntikan insulin dalam sehari, sekaligus meningkatkan kepatuhan pasien.

INSULIN PREMIX

Insulin premix adalah insulin campuran dalam satu sedian yang terdiri dari insulin prandial (rapid acting atau short acting) dan insulin basal (intermediate acting atau long acting).

Salah satu indikasi umum penggunaan insulin premix adalah pasien gagal mencapai terget kontrol glikemik dengan hanya menggunakan insulin basal. Pada beberapa pasien, terapi insulin premix memiliki kepatuhan yang lebih baik bila dibandingkan terapi insulin basal-bolus 4x suntikan sehari.

Strategi dua kali suntikan insulin premix dalam sehari lebih umum digunakan dibandingkan strategi satu suntikan, meskipun lebih sederhana. Salah satu pertimbangannya adalah efektivitas pencapaian kendali glikemik yang lebih bagus.

Secara komposisi campuran, insulin premix dapat dibagi menjadi dua jenis: low mix dan high mix. Low mix mengandung komponen basal yang lebih tinggi sehingga lebih banyak bekerja sebagai insulin basal, sementara high mix lebih banyak mengandung komponen insulin prandial.

Teknik-teknik penggunaan insulin premix bersifat individual. Karakteristik individu pasien sangat menentukan keberhasilan satu teknik penyuntikan insulin premix.

Biasanya, insulin premix digunakan secara tunggal, frekuensi dosis satu sampai tiga kali suntikan sehari. Namun tidak jarang, pada beberapa pasien, terapi insulin premix dapat diberikan bersama insulin rapid acting atau long acting atau insulin premix yang berbeda komposisi (regimen heteromix). Tergantung respons individu pasien.

INISIASI TERAPI INSULIN DI RAWAT JALAN

Istilah inisiasi dipakai jika penyandang diabetes tipe 2 belum pernah mendapatkan terapi insulin sama sekali. Biasanya, saat terapi insulin pertama kali dimulai, pasien sudah mengkonsumsi beberapa obat hipoglikemik oral, tetapi kontrol glikemik masih belum tercapai. Namun, pada beberapa pasien dengan indikasi khusus, inisiasi terapi insulin bisa diberikan sejak diagnosis diabetes mellitus pertama kali ditegakkan (misalnya, HbA1c > 9%).

Istilah optimalisasi dipakai untuk penambahan dosis saja tanpa merubah jenis regimen insulin yang diberikan.

Istilah intensifikasi dipakai jika dalam penyesuaian terapi dilakukan perubahan jenis regimen insulin, misalnya dari sekali suntikan menjadi

  1. Dua kali suntikan dengan jenis insulin yang berbeda, atau
  2. Menjadi tiga suntikan, atau
  3. Menjadi regimen basal bolus (empat suntikan)

Strategi inisiasi insulin yang paling umum adalah dengan memulai terapi insulin basal sekali suntikan. Strategi ini memberikan kesempatan untuk beradaptasi dengan terapi insulin secara bertahap, sehingga pasien akan lebih mudah untuk melakukan intensifikasi ke jenis terapi insulin yang lebih kompleks.

Salah satu strategi lain yang dapat dilakukan adalah strategi bridging. Strategi ini biasanya dilakukan pada pasien dengan klinis yang lebih berat, yang sejak awal memang diperkirakan membutuhkan frekuensi suntikan insulin yang lebih tinggi. Strategi bridging dilakukan dengan memberikan suntikan insulin basal 1 kali sehari, setelah satu atau dua bulan ditingkatkan menjadi dua atau lebih suntikan, tanpa menunggu target kontrol glikemik tercapai.

INTENSIFIKASI DENGAN INSULIN PREMIX

Pasien Diabetes Mellitus tipe 2 sering kali mengalami perburukan kontrol glikemik meskipun sudah menggunakan insulin basal yang dikombinasi dengan obat oral. Saat itu lah, pasien membutuhkan strategi intensifikasi dosis insulin yang lebih advanced. Salah satu strategi intensifikasi insulin yang banyak diterapkan saat ini adalah strategi insulin premix dengan dua kali suntikan.

  1. Dosis insulin Premix dua kali suntikan ditentukan dengan membagi dua dosis insulin basal terakhir
  2. Insulin premix disuntikkan sesaat sebelum sarapan dan sebelum makan malam.
  3. Dosis insulin premix dititrasi naik sampai tercapai target gula darah di saat sebelum makan malam dan sebelum sarapan pagi.
  4. Jika di kemudian hari dengan insulin premix dua kali suntikan tersebut kontrol glikemik kembali memburuk, maka insulin premix dapat diberikan tiga kali suntikan dengan distribusi dosis yang tidak sama di setiap sebelum makan besar.


DAFTAR PUSTAKA

  1. American Diabetes Association. Practical Insulin: A Handbook for Prescribing Providers. Edisi kedua (2007)
  2. American Diabetes Association. Standards of medical care in diabetes (2017)
  3. PERKENI. Petunjuk Praktis Terapi Insulin pada Pasien Ddiabetes Mellitus (2015)
  4. Proceeding Jakarta Internal Medicine in Daily Practice (2017)
Panduan

Customer Service

Admin Meducine/Dokter Post
ALI
Online