Imunologi Sederhana COVID-19 (PART 1)

Author Image
Meducine.id
04 Mei 2020
Dibaca 1995x

Dari kemarin saya sudah pengen nulis tentang imunologi COVID-19. Namun urung, karena berbagai pertimbangan. Salah satunya adalah keterbatasan literatur.


Alhamdulilah, beberapa publikasi ilmiah di jurnal-jurnal bergengsi sudah mulai banyak diterbitkan. Sehingga petanya sudah semakin jelas tentang bagaimana sistem imun tubuh kita merespon infeksi virus SARS CO-V-2.

Mengetahui mekanisme sistem imun bekerja memberikan gambaran yang lebih jelas kepada kita tentang berbagai isu yang berkembang, seputar: diagnosis, terapi, sampai imunisasi. Dengan mendasarkan pada mekanisme sistem imun yang kita miliki akan bisa menjawab mengapa sebenarnya rapid-test IgM lebih baik diperiksa setelah minggu pertama. Dan mengapa vaksin SARS Co-V-2 akan "sangat menantang" untuk ditemukan, seperti juga vaksin HIV atau pun SARS-Co-V generasi pertama.


Tulisan ini akan cukup panjang. Maka saya akan membagi tulisan ini menjadi beberapa bagian.

  1. Innate immunity (Imunitas Alami)
  2. Adaptive immunity (Imunitas Adaptif)
  3. Humoral Immunity (Imunitas Humoral)
  4. Cellular Immunity (Imunitas Seluler)


Imunologi adalah ilmu yang rumit, namun saya akan berjanji untuk menuliskan sesederhana mungkin sehingga lebih mudah bagi teman-teman FKTP untuk memahaminya.

Dalam tulisan ini saya akan lebih sering menggunakan istilah COVID-19 untuk merujuk pada virus SARS Co-V-2 untuk alasan kepraktisan. Mohon dimaklumi.

Sistem imun manusia itu sangat kompleks dok. Namun, untuk lebih mudah memahaminya kita bisa membagi kompleksitas sitem imun menjadi 3 lapisan besar.

Lapisan pertama, adalah kulit dan komponen sistem imunitas alami. Komponennya terdiri dari

  1. Barier fisik (kulit, mukosa, ginggiva, dan silia).
  2. Barier kimia (saliva, keringat, sebum, air mata, lisozim, enzim pencernaan, laktoferin dan urin).
  3. Bioflora

Lapisan kedua, terdiri dari:

  1. Fagositosis
  2. Inflamasi:
    1. Sel imun non-spesifik (makrofag, eosinofil, neutrofil, basofil)
    2. Mediator kimia (Interleukin-1, Interferon, dan komplemen
  3. Demam

Lapisan Ketiga, adalah sistem pertahanan tubuh spesifik yang bersifat jangka panjang, terdiri dari:

  1. Sistem imunitas humoral: Sel Limfosit B (penghasil antibodi)
  2. Sistem imunitas seluler: Sel Limfosit T

Sebenarnya ketika memahami konsep tiga lapisan sistem imun tubuh ini kita akan paham, mengapa pada infeksi COVID-19, evaluasi darah lengkap (CBC) lebih dapat diandalkan untuk mendeteksi infeksi COVID-19, bila dibandingkan RDT serologis (deteksi IgM dan IgG) pada minggu pertama infeksi.

Kalau kamu melanjutkan membaca beberapa bagian ke depan, kamu akan paham fenomena NLR pada infeksi COVID-19, dan memaknainya sebagai salah satu tanda inflamasi yang penting dalam diagnosis COVID-19.

(Bersambung)

Panduan

Customer Service

Admin Meducine/Dokter Post
ALI
Online