Salah satu kepercayaan umum yang sering dipegang banyak orang, bila ada pasien demam diikuti trombosit yang rendah (trombositopenia) maka itu adalah DHF.
Faktanya, tidak demikian. Banyak penyakit dengan gejala demam + trombositopenia justru disebabkan oleh infeksi virus yang lain.
Infeksi virus zika, chikungunya bahkan ITP bisa muncul dengan gejala demam plus trombositopenia.
Itulah kenapa perlu suatu pemeriksaan klinis yang sistematis untuk menegakkan diagnosis DHF.
DHF (Dengue Haemorrhagic Fever) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi Virus Dengue.
Selain DHF, infeksi virus dengue juga dapat bermanifestasi sebagai gejala penyakit yang lebih ringan, yang disebut DF (Dengue Fever).
Perbedaan utama antara DF dan DHF adalah terletak pada ada atau tidaknya kebocoran plasma (Plasma Leakage). Kebocoran plasma ini menjadi faktor yang menentukan bagaimana kedua penyakit ini ditatalaksana.
Pada penyakit DF, kebocoran plasma tidak didapatkan. Sedangkan pada DHF, kebocoran plasma ditandai dengan peningkatan nilai hematokrit > 20%.
Perbedaan Klinis DF vs DHF Menurut Buku Ajar PAPDI Edisi 6
Buku Ajar PAPDI Edisi 6 menggunakan kriteria 1997 sebagai patokan.
Bila mengacu pada kriteria WHO 1997, Diagnosis DF ditegakkan bila:
Selain itu, pemeriksaan serologi dengue juga harus menunjukkan hasil positif. Diagnosis DF dapat ditegakkan apabila pasien dengan gejala tersebut dikonfirmasi terinfeksi virus Dengue di lokasi dan waktu yang sama.
Menurut kriteria WHO 1997 diagnosis DBD ditegakkan bila semua hal di bawah ini dipenuhi :
Berdasarkan dua definisi kasus di atas, perbedaan utama antara Dengue Fever (DF) dan Dengue Haemorrhagic Fever (DBD) adalah ditemukan tanda-tanda kebocoran plasma pada DHF.
Referensi: